Jangan Pernah Campurkan Hal Ini Dengan Jahe dan Kunyit, dr Zaidul Akbar Bilang Kalau Itu Bisa Jadi Masalah Kesehatan…

Jangan Pernah Campurkan Hal Ini Dengan Jahe dan Kunyit, dr Zaidul Akbar Bilang Kalau Itu Bisa Jadi Masalah Kesehatan…

Sumber: tvOnenews.com – Dokter dan ahli kesehatan, dr. Zaidul Akbar, memberikan peringatan mengenai pencampuran kunyit dan jahe dalam satu minuman. Menurutnya, langkah ini dapat memiliki efek negatif bagi kesehatan kita.

Minuman herbal yang menggunakan bahan-bahan rimpang seperti kunyit dan jahe sudah sangat dikenal luas berkat berbagai manfaat kesehatan yang ditawarkannya.

Namun, sangat penting untuk memahami cara yang benar dalam mengonsumsinya agar manfaat tersebut tidak hilang akibat kesalahan dalam cara penyajian atau adanya anggapan negatif yang mungkin beredar.

dr. Zaidul Akbar, yang sering membagikan resep minuman herbal melalui media sosial, menjelaskan bahwa mengonsumsi kunyit dan jahe tidak selalu menghasilkan manfaat yang optimal.

Hal ini tidak hanya bergantung pada metode pengolahan yang tepat, tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi mental dan persepsi individu terhadap bahan-bahan tersebut.

Dalam penjelasannya di saluran YouTube resminya, dr. Zaidul Akbar memberikan contoh sederhana tentang bagaimana cara meracik minuman herbal yang menggunakan kunyit dan jahe dengan benar.

Jangan Pernah Campurkan Hal Ini Dengan Jahe dan Kunyit, dr Zaidul Akbar Bilang Kalau Itu Bisa Jadi Masalah Kesehatan…

ilustrasi minuman herbal dari jahe

Referensi: anomsuryaputra.id

Nah Lho! Limbah Baterai Mobil Listrik Mulai Dipertanyakan

Nah Lho! Limbah Baterai Mobil Listrik Mulai Dipertanyakan

Jakarta

Amnesty International baru saja merilis sebuah laporan yang memperingatkan bahwa pertumbuhan pesat kendaraan listrik di seluruh dunia dapat mengabaikan hak asasi manusia. Hal ini terutama terkait dengan masalah rantai pasokan yang belum teratasi dalam proses produksi kendaraan tersebut.

Dalam laporan yang dipublikasikan oleh Autocar, Amnesty International mengungkapkan hasil penelitian yang membahas kegagalan beberapa produsen mobil dalam mengelola risiko yang berkaitan dengan rantai pasokan mineral. Situasi ini berpotensi menimbulkan dampak negatif dari tambang yang menghasilkan kobalt, lithium, nikel, dan tembaga, yang dapat mencemari lingkungan serta membahayakan kesehatan masyarakat di sekitarnya.

Studi tersebut melibatkan penilaian terhadap kebijakan uji tuntas hak asasi manusia dari 13 produsen kendaraan listrik. Amnesty memberikan skor berdasarkan kriteria seperti kebijakan hak asasi manusia, proses identifikasi risiko, pemetaan dan pelaporan rantai pasokan, serta mediasi, dengan skor berkisar dari satu (terburuk) hingga 90 (terbaik).


IKLAN


GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

Beberapa produsen telah memberikan tanggapan, tetapi ada juga yang enggan menjawab pertanyaan terkait dampak dari produksi baterai untuk kendaraan listrik.

Dalam laporan tersebut, Amnesty International memberikan skor tertinggi kepada Mercedes-Benz dengan 51 poin. Tesla mengikuti di urutan kedua dengan skor 49, sementara Stellantis memperoleh 42 poin. Volkswagen Group, BMW, dan Ford masing-masing mendapatkan 41 poin.

Di sisi lain, di antara produsen dengan skor terendah, BYD dari Tiongkok hanya mendapatkan 11 poin, diikuti oleh Mitsubishi dengan 13 poin, dan Hyundai yang mendapatkan 21 poin, menunjukkan bahwa mereka memiliki kinerja yang buruk dalam hal ini.

Nah Lho! Limbah Baterai Mobil Listrik Mulai Dipertanyakan

Pabrik Baterai Mobil Listrik Foto: Ridwan Arifin/detikcom

Sekretaris Jenderal Amnesty International, Agnès Callamard, menyoroti bahwa BYD dan Mitsubishi mencatat penilaian terendah dalam laporan tersebut.

“Skor ini adalah ‘kekecewaan besar’. BYD bahkan kurang transparan dalam menerapkan uji tuntas hak asasi manusia terkait rantai pasokan baterainya. Hyundai dan Mitsubishi juga tidak memberikan informasi yang cukup mendalam,” jelas Agnès.

Amnesty International memberikan kesempatan kepada setiap produsen untuk menanggapi dan mengeluarkan pernyataan resmi dalam laporan tersebut, untuk menciptakan informasi yang lebih seimbang.

Hyundai merespons dengan menyatakan bahwa mereka menghargai penilaian Amnesty International dan berkomitmen untuk menjaga rantai pasokan yang berkelanjutan serta etis, yang menghormati hak asasi manusia dan melindungi lingkungan. Namun, BYD dan Mitsubishi dilaporkan menolak untuk memberikan pernyataan terkait temuan tersebut.

Sebagai tambahan, Uni Eropa merencanakan peluncuran paspor baterai yang akan mulai berlaku pada 1 Februari 2027. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan semua baterai kendaraan listrik dengan kapasitas di atas 2 kWh akan memiliki transparansi dalam rantai pasokan.

(lth/din)

Traveler Wajib Hati-hati! Waspada Penyebaran Virus Saat Berlibur

Traveler Wajib Hati-hati! Waspada Penyebaran Virus Saat Berlibur

Jakarta

Bagi para wisatawan, sangat penting untuk tetap waspada dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan terkait dengan penularan virus Marburg, Mpox, dan Oropouche yang kini telah terdeteksi di 17 negara.

Virus Marburg, yang dikenal dengan sebutan “virus mata berdarah” karena gejalanya yang mencolok, telah menyebabkan kematian 15 orang di Rwanda, dengan ratusan lainnya diduga terinfeksi.

Menurut laporan dari Metro pada Rabu (4/12/2024), virus ini memiliki tingkat kematian sekitar 50%, yang menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan penyebarannya ke negara-negara Afrika lain yang saat ini juga menghadapi wabah penyakit lainnya.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

Klade 1 Mpox telah teridentifikasi di Burundi, Republik Afrika Tengah, Kongo, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Kenya, Uganda, dan Rwanda. Kasus yang lebih serius dari klade ini sebelumnya hanya terbatas di lima negara di Afrika Tengah, namun kini juga terkonfirmasi di Inggris, dengan lima kasus dilaporkan tahun ini.

Kasus terbaru berasal dari Leeds, di mana salah satu individu yang terinfeksi baru saja kembali dari Uganda. Sementara itu, empat orang lainnya merupakan anggota satu rumah tangga di London yang kembali dari Afrika pada 21 Oktober.

Profesor Susan Hopkins, Kepala Penasihat Medis di Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), mengungkapkan bahwa Mpox sangat menular di lingkungan keluarga melalui kontak dekat, sehingga wajar jika lebih banyak kasus muncul dalam satu keluarga.

Meskipun risiko keseluruhan terhadap populasi Inggris tergolong rendah, hal ini mendorong Travel Health Pro, situs informasi yang dikelola oleh UKHSA, untuk mengingatkan para pelancong agar lebih berhati-hati. Mengingat tidak ada vaksin pra-perjalanan untuk Mpox di Inggris, pelancong disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum memulai perjalanan.

Selain itu, mereka juga menekankan bahwa wanita hamil atau individu dengan gangguan sistem imun memiliki risiko lebih tinggi terhadap infeksi berat. Sebelum berangkat, sangat penting untuk memastikan asuransi kesehatan perjalanan sudah siap.

Beberapa langkah pencegahan yang dianjurkan meliputi menghindari kontak dengan orang yang sakit atau memiliki ruam, mencuci tangan secara teratur, dan menggunakan hand sanitizer. Virus ini dapat menular melalui kontak dekat, baik seksual maupun non-seksual, sehingga menjaga jarak dari individu yang terinfeksi sangatlah penting.

Di sisi lain, virus Oropouche juga menyebar melalui gigitan nyamuk di beberapa negara di Amerika Selatan dan Karibia yang sering dikunjungi wisatawan. Virus ini tidak memiliki pengobatan atau vaksin khusus dan telah menginfeksi lebih dari 10.000 orang di Brasil, Bolivia, Kolombia, Kuba, Republik Dominika, Ekuador, Guyana, Panama, dan Peru tahun ini.

Apa saja gejala virus Marburg?

Travel Health Pro memperingatkan bahwa meskipun Marburg jarang terjadi dan sangat tidak umum bagi wisatawan, kasus-kasus telah dilaporkan pada mereka yang menghabiskan waktu lama di tambang atau gua yang dihuni oleh koloni kelelawar.

Penyakit ini dapat menular melalui kontak dengan darah, sekresi, cairan tubuh, dan membran mukosa di mata, hidung, atau mulut dari orang yang terinfeksi. Berdasarkan informasi dari WHO, setelah masa inkubasi antara 2 hingga 21 hari, gejala awal Marburg muncul secara tiba-tiba.

– Demam

– Sakit kepala parah

– Kelelahan berat

– Nyeri otot

Gejala tambahan mulai muncul pada hari ketiga:

– Diare

– Nyeri perut dan kram

– Mual

– Muntah

– Ruam yang tidak gatal

Gejala pada hari kelima meliputi:

– Muntah darah dan darah dalam tinja

– Pendarahan dari hidung, gusi, alat kelamin, mata, dan telinga

– Pendarahan dalam

– Kebingungan

– Agresi

– Radang testis

Pasien yang terinfeksi virus ini kemungkinan besar akan meninggal dalam waktu delapan hingga sembilan hari setelah gejala muncul, biasanya akibat kehilangan banyak darah atau syok.

Apa saja gejala virus Mpox?

Gejala Mpox mungkin tidak muncul hingga 21 hari setelah infeksi. Namun, beberapa hari setelah itu, gejala yang paling jelas dan umum adalah ruam yang dapat bertahan hingga satu bulan.

Ruam tersebut dapat muncul sebagai lepuh dan luka yang menyerang area wajah, telapak tangan, telapak kaki, selangkangan, alat kelamin, dan area anus.

Gejala awal lainnya dari Mpox termasuk:

– Suhu tubuh tinggi

– Sakit kepala

– Nyeri otot

– Sakit punggung

– Kelenjar bengkak

– Menggigil

– Kelelahan

– Nyeri sendi

Apa saja gejala virus Oropouche?

Gejala pertama penyakit Oropouche biasanya mulai muncul 3 hingga 10 hari setelah terinfeksi dan dapat bertahan selama sekitar seminggu, dengan gejala yang meliputi:

– Demam

– Sakit kepala

– Nyeri sendi

– Nyeri otot

– Mual

– Muntah

– Ruam

(upd/fem)

Referensi: anomsuryaputra.id