Milan Buang Okafor, Beri Tempat untuk Rashford

Milan Buang Okafor, Beri Tempat untuk Rashford

Jakarta

AC Milan dilaporkan sedang berusaha untuk melepas Noah Okafor pada bursa transfer musim panas ini, dengan tujuan untuk mendatangkan Marcus Rashford dari Manchester United.

Menurut laporan dari outlet media Italia, Football Italia, Milan berencana untuk meminjamkan Okafor ke RB Leipzig, dengan menyertakan opsi bagi klub Jerman tersebut untuk membelinya secara permanen.

RB Leipzig kini harus menyelesaikan negosiasi dengan Okafor untuk resmi menyelesaikan transfer ini pada bulan Januari. Pembicaraan sedang berlangsung mengenai gaji Okafor, bersama dengan opsi pembelian yang ditetapkan sebesar 25 juta euro dari Milan.


IKLAN


GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

Musim panas ini, Milan semakin mengintensifkan upayanya untuk mengamankan transfer Rashford dari Manchester United. Untuk mencapai hal ini, klub perlu mengumpulkan dana yang cukup besar.

Rumor seputar Rashford yang akan pindah ke Milan semakin kuat, terutama dengan laporan bahwa saudaranya sudah terlihat di ibu kota mode tersebut.

Salah satu tantangan besar yang dihadapi Milan dalam mengakuisisi Rashford adalah aspek finansial. Saat ini, Rashford merupakan salah satu pemain dengan gaji tertinggi di Manchester United, menghasilkan 300.000 pounds sterling per minggu.

Masih belum jelas apakah Rashford bersedia untuk menerima pemotongan gaji demi bergabung dengan AC Milan. Namun, penting untuk dicatat bahwa ia sudah tidak lagi menjadi pilihan utama di United, tidak dipilih oleh Ruben Amorim dalam enam pertandingan terakhir.

Milan sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk meminjam Rashford dengan opsi pembelian di masa depan. Kepergian Okafor bisa membuka jalan bagi transfer Rashford ke AC Milan.

(cas/nds)

Pria Irlandia Dilarang Tinggalkan Dubai Setelah Beri Ulasan Buruk Tempat Kerjanya

Pria Irlandia Dilarang Tinggalkan Dubai Setelah Beri Ulasan Buruk Tempat Kerjanya

Kasus Pria Irlandia Ditahan di Dubai karena Ulasan Negatif

Seorang pria asal Irlandia kini menghadapi masalah hukum di Dubai setelah menulis ulasan yang tidak baik tentang tempat kerjanya. Insiden ini turut melibatkan dugaan usahanya untuk menghindari tanggung jawab.

Craig Ballentine, seorang pria dari Tyrone, Irlandia, ditangkap pada bulan Oktober lalu. Dia dikenakan denda dan dilarang menggunakan media sosial selama sebulan. Menurut kabar dari Irish Mirror pada Jumat (13/12/2024), Craig berharap agar masa-masa sulit yang dia alami segera berakhir.

Craig berencana untuk pergi ke kantor polisi di Dubai agar bisa pulang ke Irlandia, namun ia menerima berita yang mengecewakan. Meskipun tidak dipenjara, dia tidak diizinkan untuk meninggalkan Dubai. Saat ini, ia diperbolehkan tinggal di rumah seorang teman sambil menunggu keputusan mengenai kasusnya.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

“Saya sangat kaget, hampir tidak percaya. Setelah menerima email, saya segera menghubungi keluarga dan teman-teman. Saya tidak bisa berhenti menangis, tetapi saya berusaha untuk tetap tenang dan ingin segera keluar dari sini,” ujar Craig.

Tahun lalu, Craig bekerja di sebuah salon perawatan anjing di Dubai. Namun, setelah enam bulan, dia jatuh sakit dan memberikan surat keterangan dokter kepada majikannya. Sayangnya, pihak berwenang melaporkannya sebagai pelarian ketika dia tidak masuk kerja.

Di bawah hukum Uni Emirat Arab, situasi ini membuat Craig tidak dapat meninggalkan negara tersebut. Setelah proses hukum yang panjang dan mahal selama dua bulan, larangan bepergiannya akhirnya dicabut, dan dia bisa kembali ke Irlandia.

Namun, saat di Irlandia, dia menulis ulasan negatif tentang salon tempatnya bekerja. Ketika Craig kembali ke Dubai pada bulan Oktober untuk berlibur ke Abu Dhabi, dia langsung ditangkap akibat ulasan tersebut dan dijadwalkan untuk diadili dalam dua bulan ke depan.

“Siapa pun pasti akan terkejut. Saya menerima email bahwa pengadilan tidak puas dan ingin mengajukan banding. Saya berusaha untuk tidak terlalu optimis dan harus realistis. Saya tahu para politisi berusaha keras untuk membantu,” ungkapnya.

Craig bukan satu-satunya. Setidaknya ada empat warga Irlandia lainnya yang ditahan di Dubai dalam beberapa bulan terakhir karena tuduhan yang kontroversial. Salah satunya adalah Tori Towey, seorang pramugari dari Roscommon, yang menghadapi ancaman penjara terkait tuduhan mengkonsumsi alkohol dan berusaha bunuh diri setelah meminta bantuan polisi akibat dugaan kekerasan dalam rumah tangga.

Kasus serupa juga dialami Stuart Quiney dari Wicklow, yang ditangkap saat kembali ke Dubai pada bulan September setelah meninggalkan barang di apartemen seorang teman pada tahun 2022 dan mengirim emoji kepada pria yang diduga mencuri barangnya.

Alma McCabe dan putrinya, Isabella, juga terjebak di Dubai dengan larangan bepergian setelah mantan suaminya yang berkewarganegaraan Jerman mengajukan permohonan larangan bepergian terkait sengketa hak asuh anak.

(upd/fem)