Malaria-DBD Masih Ditemukan, Status KLB Nias Selatan Diperpanjang

Malaria-DBD Masih Ditemukan, Status KLB Nias Selatan Diperpanjang

Medan, CNN Indonesia

Dinas Kesehatan Sumatera Utara (Sumut) kembali memperpanjang status bencana non-alam untuk Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait malaria dan demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Nias Selatan (Nisel), seiring dengan meningkatnya kasus kedua penyakit tersebut di masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan, Muhammad Faisal Hasrimy, mengungkapkan bahwa perpanjangan status KLB ini didasarkan pada keputusan (SK) dari Bupati Nisel, dengan nomor 100.3.3.2/1070/2024.


IKLAN


GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

“Dengan demikian, berdasarkan keputusan tersebut, perpanjangan status KLB akan berlaku mulai 29 Desember 2024 hingga 25 Januari 2025,” kata Muhammad Faisal Hasrimy pada hari Senin (6 Januari).

Faisal menambahkan bahwa kasus malaria dan DBD masih tercatat di Kecamatan Hibala. Petugas kesehatan terus melakukan pemantauan dan penanganan kasus di daerah tersebut.

“Perpanjangan status KLB non-alam di Nias Selatan disebabkan oleh masih adanya kasus malaria dan DBD di Kecamatan Hibala. Angka kasusnya cukup fluktuatif,” jelasnya.

Namun, kasus malaria dan DBD yang sebelumnya meningkat di Kecamatan Pulau Pulau Batu dan daerah lainnya kini telah menurun drastis dan jarang ditemukan.

“Di kecamatan lain, kasus malaria dan DBD sudah tidak ada lagi. Jika ada, jumlahnya sangat sedikit dan tidak berkembang,” tutupnya.

(fnr/fea)

[Gambas:Video CNN]

“`


“`

Referensi sumber: anomsuryaputra.id

Ngeri! Vila di Batu Jatim Ambruk Tiba-tiba

Ngeri! Vila di Batu Jatim Ambruk Tiba-tiba

Jakarta

Para pelancong perlu lebih teliti dalam memilih vila untuk liburan akhir tahun mereka. Baru-baru ini, sebuah vila di Batu, Jawa Timur, mengalami insiden yang mengejutkan.

Vila yang terletak di RT02/RW03, Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu, ambruk akibat longsornya plengsengan yang berfungsi sebagai penahan tanah. Kejadian tersebut berlangsung pada Senin malam, 30 Desember 2024.

Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu, mengungkapkan bahwa insiden ini disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi di wilayah tersebut. Hujan lebat menyebabkan peningkatan volume air, yang pada gilirannya merusak struktur plengsengan di bawah vila.


Iklan


Gulir untuk melanjutkan konten

Agung menyatakan, “Longsornya plengsengan akibat erosi air mengakibatkan vila di atasnya, serta tiang listrik dan telekomunikasi, runtuh.” Pernyataan tersebut ia sampaikan saat diwawancarai oleh wartawan pada hari yang sama.

Pada saat kejadian, terdapat satu keluarga dari Bekasi yang tengah menyewa vila tersebut. Beruntung, mereka berhasil selamat meski mengalami beberapa cedera. Saat ini, mereka mendapatkan perawatan di RS Hasta Brata.

“Ada total enam orang yang terlibat, terdiri dari empat dewasa dan dua anak-anak. Semua korban selamat dan telah mendapatkan penanganan dari tim PSC dan Dinas Kesehatan sebelum dibawa ke RS Hasta Brata,” jelas Agung.

Di antara enam korban tersebut adalah pasangan Tumbur Harianja (34) dan Rachel Imanuella Silaban (32), bersama dengan kedua anak mereka, Lionel Benjamin Messi Harianja (1,5) dan Clarissa Gloria Harianja (3).

Selain itu, nenek dari kedua anak tersebut, Noviansna Silitonga (60), serta kakak dari Tumbur, Raja Romario Silaban (33), juga berada di vila pada saat insiden terjadi.

Baca artikel selengkapnya di anomsuryaputra.id

(msl/msl)