Bruno Fernandes Kena Kritik: Bukan Kapten Teladan!

Bruno Fernandes Kena Kritik: Bukan Kapten Teladan!

Manchester

Bruno Fernandes baru-baru ini menjadi sorotan tajam dari mantan pemain Liverpool, Graeme Souness, yang menilai bahwa ia bukanlah sosok kapten yang ideal untuk Manchester United. Menurut Souness, perilaku Fernandes di lapangan tidak mencerminkan kepemimpinan yang seharusnya.

Fernandes menerima kartu merah saat Manchester United bertanding melawan Wolverhampton Wanderers pada Jumat (27/12/2024). Dengan hanya 10 pemain setelah diusir di menit ke-47, MU harus rela menelan kekalahan 0-2 dari The Wolves.

Ini adalah kartu merah ketiga yang diterima Fernandes pada musim ini. Sebelumnya, ia juga diusir saat menghadapi Tottenham Hotspur di Premier League, serta mendapatkan dua kartu kuning saat melawan FC Porto di Liga Europa.


IKLAN


GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Kartu merah yang diterima Bruno Fernandes dalam pertandingan melawan Wolverhampton menjadi perhatian utama Souness. Mantan kapten Liverpool ini mengkritik sikap Fernandes yang dianggap tidak pantas di lapangan.

Souness berpendapat bahwa Fernandes tidak bisa menjadi teladan yang baik bagi para pemain muda di Manchester United. Sebagai kapten, ia justru menunjukkan emosi yang berlebihan saat timnya mengalami kesulitan.

“Sikapnya ketika tim menghadapi masalah, ia terus-menerus mengangkat tangan dan bahunya ke arah rekan-rekannya. Dia seharusnya menjadi panutan,” ungkap Souness kepada Daily Mail.

“Apa contoh yang dia berikan kepada pemain muda seperti Mainoo, Amad Diallo, dan Garnacho yang kini bersinar? Mereka berharap kapten mereka bisa menjadi teladan dan pemimpin yang baik di ruang ganti,” tambahnya.

“Itulah alasan mengapa Fernandes diangkat menjadi kapten, karena dia seharusnya menjadi contoh yang baik. Meskipun ia memiliki bakat luar biasa dan mungkin bisa bermain untuk tim papan atas, kenyataannya berbeda,” kritiknya.

“Dia menunjukkan sikap negatif yang dapat berdampak buruk bagi orang-orang di sekitarnya, seperti yang terlihat saat dia diusir dari lapangan melawan Wolverhampton. Saya tidak mengatakan dia adalah pemain yang buruk, tetapi tindakan tersebut merupakan akibat dari frustrasinya,” jelas Souness.

“Ini adalah kali ketiga dia dikeluarkan dari lapangan musim ini, dan ini masih bulan Desember,” tegas Souness.

(bay/mrp)

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi anomsuryaputra.id.

AS Imbau Warga di Laos Berhati-hati Usai Insiden Keracunan Miras Lokal

AS Imbau Warga di Laos Berhati-hati Usai Insiden Keracunan Miras Lokal

Jakarta

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengeluarkan peringatan bagi warganya yang berencana mengunjungi Laos, menyusul serangkaian insiden keracunan yang melibatkan minuman keras lokal.

Insiden tragis ini terjadi di Nana Backpacker Hostel yang terletak di Vang Vieng, dan telah menyebabkan kematian dua wisatawan asal Denmark, dua dari Australia, serta satu masing-masing dari Inggris dan AS. Selain itu, tujuh orang lainnya dirawat di rumah sakit akibat insiden ini.

Dalam laporan yang dipublikasikan oleh Daily Mail pada Senin (25/11/2024), Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa pihak berwenang setempat sedang menyelidiki kejadian tersebut dengan bantuan dari konsulat AS. Mereka juga menyampaikan rasa duka mendalam kepada keluarga korban dan mengingatkan para wisatawan Amerika untuk berhati-hati terhadap risiko keracunan metanol.


IKLAN


GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

Seorang petugas kepolisian mengungkapkan bahwa meskipun belum ada tuntutan resmi yang diajukan, beberapa individu telah ditahan untuk diperiksa. Pengelola hostel mengonfirmasi bahwa manajer dan pemilik juga termasuk di antara yang sedang diperiksa terkait insiden ini.

Diduga, para korban mengonsumsi minuman yang terkontaminasi metanol, senyawa yang sering digunakan sebagai pengganti etanol yang lebih murah dan berpotensi fatal, dapat menyebabkan kebutaan, kegagalan organ, bahkan kematian jika tertelan.

Salah satu korban yang meninggal adalah seorang pengacara asal Inggris bernama Simone White, yang telah diidentifikasi. Keluarganya menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kehilangan yang mereka alami. Selain itu, dua remaja Australia, Holly Bowles dan Bianca Jones, juga dilaporkan meninggal setelah mengonsumsi minuman yang dicurigai terkontaminasi.

Keluarga Bowles mengungkapkan kesedihan mendalam atas kepergian putri mereka yang ceria. Holly dan Bianca dilaporkan mengonsumsi vodka Lao yang disediakan oleh hostel hanya dua hari sebelum mereka mulai merasakan sakit.

Manajer hostel, Duong Duc Toan, membantah bahwa vodka yang mereka tawarkan menjadi penyebab keracunan, meskipun ia mengklaim bahwa alkohol tersebut dibeli dari sumber terpercaya dan telah diuji keamanannya.

Rekaman CCTV menunjukkan bahwa kedua korban kemudian dilarikan ke rumah sakit setelah terlihat sakit, sebelum akhirnya dievakuasi ke Thailand, di mana Bianca Jones meninggal akibat pembengkakan otak yang diakibatkan oleh tingginya kadar metanol dalam tubuhnya.

Vang Vieng, yang dikenal sebagai destinasi wisata bagi backpacker pecinta pesta dan petualangan, tetap ramai meskipun adanya insiden tragis ini.

Beberapa wisatawan, termasuk Jasmine Antonius, kini mengaku lebih waspada setelah mendengar peringatan tentang keracunan alkohol tersebut.

(upd/fem)