Klub Calvin Verdonk Kecipratan Rp1,1 M jika Ole Romeny Gabung Oxford

Klub Calvin Verdonk Kecipratan Rp1,1 M jika Ole Romeny Gabung Oxford

Jakarta, CNN Indonesia

NEC Nijmegen, klub yang menaungi Calvin Verdonk, dilaporkan akan menerima dana kompensasi jika Ole Romeny resmi bergabung dengan Oxford United dalam bursa transfer Januari 2025 mendatang.

Proses transfer Romeny ke Oxford United diperkirakan akan segera rampung, dengan striker berusia 24 tahun itu telah tiba di Inggris untuk menyelesaikan kepindahannya dari FC Utrecht. Biaya transfernya diperkirakan mencapai sekitar 2 juta Euro, atau setara dengan Rp33 miliar.

Menurut laporan dari Forza NEC, transfer Ole Romeny akan memberikan NEC Nijmegen tambahan dana sebesar 70 ribu Euro, yang setara dengan Rp1,1 miliar. Hal ini terjadi karena Romeny merupakan lulusan akademi NEC Nijmegen.


IKLAN


GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Karena Ole Romeny menghabiskan waktu dalam pengembangan kariernya di NEC, klub Nijmegen berhak menerima sebagian kecil dari nilai transfer. Tunjangan pelatihan yang diterima adalah sebesar 70 ribu Euro,” ungkap laporan dari Forza NEC.

Karier Ole Romeny dimulai di NEC Nijmegen, di mana ia bermain di tim akademi, kemudian beranjak ke kelompok usia lebih tinggi, hingga akhirnya promosi ke tim utama pada tahun 2018.

Romeny sempat dipinjamkan ke Willem II sebelum akhirnya bergabung dengan FC Emmen pada tahun 2022. Setelah kontraknya dengan NEC Nijmegen berakhir pada Juli 2023, FC Utrecht memutuskan untuk merekrutnya.

Jika transfernya ke Oxford United resmi terwujud, Ole Romeny akan kembali bermain bersama Hidde ter Avest, mantan rekan setimnya di FC Utrecht, dan juga akan satu tim dengan gelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan.

Ole Romeny merupakan salah satu calon pemain Timnas Indonesia yang direncanakan akan memperkuat skuad Garuda dalam pertandingan melawan Australia dan Bahrain pada Maret 2025, dalam rangka Kualifikasi Piala Dunia 2026.

[Gambas:Video CNN]

(ikw/ptr)

3 Alasan Mengapa Calvin Verdonk Tidak Suka Main Media Sosial

3 Alasan Mengapa Calvin Verdonk Tidak Suka Main Media Sosial

JAKARTA – Calvin Verdonk, seorang bek handal yang memperkuat Timnas Indonesia dan saat ini bermain di klub Eredivisie NEC Nijmegen, dikenal sebagai sosok yang cenderung menghindari dunia media sosial. Meski memiliki lebih dari 1,6 juta pengikut di Instagram, Verdonk lebih memilih untuk tidak terlibat dalam hiruk-pikuk kehidupan maya. Mari kita eksplorasi tiga alasan di balik keputusan pemain asal Belanda ini untuk tidak aktif di platform media sosial.

Setelah melakukan penelusuran lebih mendalam, terungkap beberapa alasan yang membuat Calvin Verdonk memilih untuk menjauh dari media sosial. Berikut adalah tiga alasan mengapa Calvin Verdonk kurang tertarik dengan platform seperti Instagram, Twitter (sekarang X), dan yang lainnya:

1. Ketertarikan yang Minim terhadap Kehidupan Pribadi

Verdonk dengan tegas menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki ketertarikan yang besar terhadap media sosial. Dalam wawancaranya di Jakarta pada 12 November 2024, ia mengungkapkan bahwa ia hanya sesekali mengunggah foto setelah pertandingan.

“Saya tidak terlalu memperhatikan media sosial,” kata Verdonk. Ia lebih memilih menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarganya saat tidak berada di lapangan. Bagi Verdonk, momen kebersamaan di dunia nyata jauh lebih berharga dibandingkan interaksi di dunia maya.

Sikap ini membuat Verdonk berbeda dari pemain lain, seperti Marselino Ferdinan atau Pratama Arhan, yang aktif memanfaatkan media sosial untuk berbagi pengalaman atau bahkan meraih penghasilan dari fitur berlangganan.

2. Pemahaman Teknologi yang Terbatas

Alasan lain di balik ketidakaktifan Verdonk di media sosial adalah pemahamannya yang sederhana tentang teknologi. Dalam sebuah wawancara, ia mengakui bahwa ia tidak sepenuhnya mengerti cara kerja fitur berlangganan atau bagaimana menggunakan media sosial untuk berinteraksi lebih dekat dengan para penggemarnya.

“Sejujurnya, saya tidak tahu bagaimana cara kerja fitur berlangganan di media sosial,” ungkap Verdonk sambil tertawa. Ia berencana akan bertanya kepada teman-temannya jika suatu saat ingin mencoba fitur tersebut.

Kejujuran Verdonk pun membuat penggemarnya semakin mengaguminya. Banyak yang memberikan komentar lucu, seperti “Kupikir dia tidak aktif karena ingin privat, ternyata memang tidak paham,” tulis seorang netizen.

3. Fokus pada Karier dan Keluarga

Sikap Verdonk yang cenderung menjauh dari media sosial mencerminkan fokusnya yang kuat pada karier dan kehidupan pribadinya. Baginya, sepak bola dan keluarga adalah dua hal yang jauh lebih penting dibandingkan membangun citra di dunia maya.

“Saat di rumah, saya lebih suka menghabiskan waktu bersama keluarga saya,” tegasnya. Ia juga menekankan bahwa meskipun jarang aktif, ia tetap menggunakan media sosial untuk mencari informasi terkait Timnas Indonesia, bukan untuk kepentingan pribadi.

Walaupun jarang muncul di media sosial, penampilan Verdonk di lapangan tetap menunjukkan konsistensi yang tinggi. Sebagai salah satu pilar penting di lini belakang Timnas Indonesia, ia berhasil membuktikan dedikasi dan profesionalismenya yang luar biasa.

Keputusan Verdonk untuk menjaga jarak dari dunia maya seolah menjadi bukti bahwa kesuksesan tidak selalu diukur dari popularitas di media sosial.

(sto)