Baterai-Bensin Full Bisa Tempuh Jakarta-Bali

Baterai-Bensin Full Bisa Tempuh Jakarta-Bali

Jakarta

BYD kembali hadir dengan inovasi terbaru di Indonesia, kali ini dengan meluncurkan SUV offroad berbasis teknologi hybrid dari sub-brand mereka, Fang Cheng Bao (FCB). Desain kendaraan ini telah resmi terdaftar dalam dokumen Berita Resmi Desain Industri No. 72/DI/2024 yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Pendaftaran ini dilakukan atas nama BYD Company Limited yang berkantor pusat di Shenzhen, China.

Baterai-Bensin Full Bisa Tempuh Jakarta-Bali

Fang Cheng Bao (FCB) Bao 8 Foto: Dok. Fang Cheng Bao

Desain kendaraan yang terdaftar ini sangat mirip dengan model Fang Cheng Bao Leopard 8. Di pasar Tiongkok, FCB Bao 8 dibangun dengan menggunakan platform Super Hybrid 2.0T Dual Mode Off-road (DMO) yang dikembangkan oleh BYD, dilengkapi dengan Sistem Kontrol Bodi Hidrolik Cerdas DiSus-P.

Iklan

Gulir untuk melanjutkan konten

Mesin yang digunakan pada FCB Bao 8 adalah mesin 2.0T dengan output mencapai 200 kW (268 hp) dan didukung oleh dua motor listrik (depan: 200 kW, belakang: 300 kW). Total daya sistem mencapai 550 kW (738 hp) dengan torsi maksimum 760 Nm. Kendaraan ini mampu berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam waktu hanya 4,8 detik.

Baterai Blade LFP berkapasitas 36,864 kWh yang terdapat pada FCB Bao 8 memberikan jangkauan elektrik murni hingga 125 km. Kombinasi antara energi bensin dan daya baterai yang terisi penuh memungkinkan kendaraan ini menempuh jarak maksimum hingga 1.200 km (berdasarkan kondisi CLTC). Dengan demikian, Anda bisa melakukan perjalanan dari Jakarta ke Bali, yang berjarak sekitar 1.100 km, dengan bahan bakar dan baterai terisi penuh.

Fang Cheng Bao (FCB) Bao 8

Fang Cheng Bao (FCB) Bao 8 Foto: Dok. Fang Cheng Bao

Dari segi desain eksterior, FCB Bao 8 menggabungkan tampilan SUV yang kuat dengan sentuhan modern. Atapnya dilengkapi dengan sensor LiDAR yang memberikan fitur tambahan yang menarik. Pilar serta atap mobil ini diwarnai hitam, sementara bumper besar, lampu depan LED, dan lengkungan roda yang kokoh semakin menegaskan karakter offroad dari kendaraan ini.

Fang Cheng Bao (FCB) Bao 8

Fang Cheng Bao (FCB) Bao 8 Foto: Dok. Fang Cheng Bao

FCB Bao 8 memiliki dimensi yang mengesankan, dengan panjang 5.195 mm, lebar 1.994 mm, dan tinggi 1.875 mm, serta jarak sumbu roda mencapai 2.920 mm. SUV ini juga dilengkapi dengan sistem suspensi DiSus-P yang memberikan fleksibilitas tinggi. Berkat sistem ini, ground clearance maksimum dari Bao 8 mencapai 310 mm.

Sebagai kendaraan offroad, FCB Bao 8 dirancang untuk dapat melewati genangan air dengan kemampuan melintasi air hingga kedalaman 890 mm.

(rgr/dry)

Nah Lho! Limbah Baterai Mobil Listrik Mulai Dipertanyakan

Nah Lho! Limbah Baterai Mobil Listrik Mulai Dipertanyakan

Jakarta

Amnesty International baru saja merilis sebuah laporan yang memperingatkan bahwa pertumbuhan pesat kendaraan listrik di seluruh dunia dapat mengabaikan hak asasi manusia. Hal ini terutama terkait dengan masalah rantai pasokan yang belum teratasi dalam proses produksi kendaraan tersebut.

Dalam laporan yang dipublikasikan oleh Autocar, Amnesty International mengungkapkan hasil penelitian yang membahas kegagalan beberapa produsen mobil dalam mengelola risiko yang berkaitan dengan rantai pasokan mineral. Situasi ini berpotensi menimbulkan dampak negatif dari tambang yang menghasilkan kobalt, lithium, nikel, dan tembaga, yang dapat mencemari lingkungan serta membahayakan kesehatan masyarakat di sekitarnya.

Studi tersebut melibatkan penilaian terhadap kebijakan uji tuntas hak asasi manusia dari 13 produsen kendaraan listrik. Amnesty memberikan skor berdasarkan kriteria seperti kebijakan hak asasi manusia, proses identifikasi risiko, pemetaan dan pelaporan rantai pasokan, serta mediasi, dengan skor berkisar dari satu (terburuk) hingga 90 (terbaik).


IKLAN


GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

Beberapa produsen telah memberikan tanggapan, tetapi ada juga yang enggan menjawab pertanyaan terkait dampak dari produksi baterai untuk kendaraan listrik.

Dalam laporan tersebut, Amnesty International memberikan skor tertinggi kepada Mercedes-Benz dengan 51 poin. Tesla mengikuti di urutan kedua dengan skor 49, sementara Stellantis memperoleh 42 poin. Volkswagen Group, BMW, dan Ford masing-masing mendapatkan 41 poin.

Di sisi lain, di antara produsen dengan skor terendah, BYD dari Tiongkok hanya mendapatkan 11 poin, diikuti oleh Mitsubishi dengan 13 poin, dan Hyundai yang mendapatkan 21 poin, menunjukkan bahwa mereka memiliki kinerja yang buruk dalam hal ini.

Nah Lho! Limbah Baterai Mobil Listrik Mulai Dipertanyakan

Pabrik Baterai Mobil Listrik Foto: Ridwan Arifin/detikcom

Sekretaris Jenderal Amnesty International, Agnès Callamard, menyoroti bahwa BYD dan Mitsubishi mencatat penilaian terendah dalam laporan tersebut.

“Skor ini adalah ‘kekecewaan besar’. BYD bahkan kurang transparan dalam menerapkan uji tuntas hak asasi manusia terkait rantai pasokan baterainya. Hyundai dan Mitsubishi juga tidak memberikan informasi yang cukup mendalam,” jelas Agnès.

Amnesty International memberikan kesempatan kepada setiap produsen untuk menanggapi dan mengeluarkan pernyataan resmi dalam laporan tersebut, untuk menciptakan informasi yang lebih seimbang.

Hyundai merespons dengan menyatakan bahwa mereka menghargai penilaian Amnesty International dan berkomitmen untuk menjaga rantai pasokan yang berkelanjutan serta etis, yang menghormati hak asasi manusia dan melindungi lingkungan. Namun, BYD dan Mitsubishi dilaporkan menolak untuk memberikan pernyataan terkait temuan tersebut.

Sebagai tambahan, Uni Eropa merencanakan peluncuran paspor baterai yang akan mulai berlaku pada 1 Februari 2027. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan semua baterai kendaraan listrik dengan kapasitas di atas 2 kWh akan memiliki transparansi dalam rantai pasokan.

(lth/din)

Lirik Teknologi Parkir Denza Z9 GT Enggak Perlu Maju Mundur

Lirik Teknologi Parkir Denza Z9 GT Enggak Perlu Maju Mundur

Shenzhen, CNN Indonesia

Sub-merek BYD, Denza Z9GT, baru saja meluncurkan terobosan teknologi yang dirancang untuk memudahkan pengemudi saat memarkir kendaraan di area yang sempit.

Inovasi ini dikenal sebagai teknologi E3, yang memungkinkan ban belakang mobil untuk bergerak secara otomatis. Dengan demikian, pengemudi tidak perlu melakukan gerakan maju mundur yang merepotkan saat parkir.

Cara kerjanya cukup sederhana: pengemudi terlebih dahulu memasukkan bagian depan mobil ke dalam ruang parkir, sementara bagian belakang akan menyesuaikan posisinya secara otomatis.

BYD mengklaim bahwa teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi proses parkir hingga 65 persen, menjadikannya solusi yang sangat praktis untuk kegiatan sehari-hari.

Selain fitur parkir yang inovatif, Denza Z9 GT juga memukau dengan performanya yang mengesankan, menawarkan tenaga maksimum hingga 1.000 hp dan mampu berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam waktu hanya 3,4 detik.

Di pasar Tiongkok, Denza Z9 GT dibanderol dengan harga sekitar Rp700-800 juta, menjadikannya pilihan menarik bagi para penggemar mobil mewah.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi sumbernya di anomsuryaputra.id.

Baim-Wong-Ngotot-Dapatkan-Hak-Asuh-Anak-Deddy-Corbuzier-Dukung-150x150.jpg

Merek Premium Turunan BYD, Denza Masuk Indonesia Awal 2025

Shenzhen, CNN Indonesia

Perusahaan otomotif asal Tiongkok, BYD, berencana untuk meluncurkan merek premium Denza di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2025. Eagle Zhao, sebagai Direktur Utama PT BYD Motor Indonesia, mengungkapkan bahwa peluncuran Denza tidak hanya terbatas di Indonesia, tetapi juga akan hadir di Malaysia.

“Langkah ini bukan sekadar untuk memperluas jangkauan merek BYD, tetapi juga menegaskan komitmen kami terhadap pembangunan berkelanjutan di kedua negara tersebut,” jelas Eagle saat konferensi pers di kantor pusat BYD di Shenzhen, Tiongkok, pada Senin (25/11).

Menurut Eagle, Denza akan menghadirkan teknologi canggih, performa yang mengesankan, serta desain yang elegan, sehingga memberikan pengalaman berkendara yang baru bagi konsumen dan menetapkan standar baru untuk kendaraan mewah berbasis energi baru.


IKLAN


GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

Denza akan menyasar segmen kendaraan premium dengan teknologi inovatif yang ditawarkan.

Eagle menekankan bahwa perusahaan berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman mobilitas yang lebih ramah lingkungan, yang pada akhirnya dapat mempercepat transisi Indonesia menuju elektrifikasi.

“Kami yakin bahwa dengan kerjasama yang solid, kami dapat menghadirkan beragam produk dan teknologi yang dibutuhkan konsumen, serta bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih bersih, cerdas, dan berkelanjutan,” kata Eagle.

Dalam kesempatan yang sama, Luther T. Panjaitan, Kepala Hubungan Publik dan Pemerintah PT BYD Motor Indonesia, menjelaskan bahwa Denza akan diluncurkan di Indonesia, meskipun model spesifik yang akan dirilis masih belum dipastikan.

“Denza memiliki beberapa model saat ini, dan besar kemungkinan model yang akan diperkenalkan adalah Denza D9, sebuah MPV listrik premium yang ditujukan untuk pasar Indonesia. Namun, kita masih menunggu kepastiannya di awal tahun 2025,” ungkap Luther di lokasi yang sama.

Sebelumnya, BYD telah memperkenalkan MPV mewah Denza D9 di Indonesia pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024.

Mobil listrik premium ini berhasil menarik perhatian pengunjung pameran berkat desain bodinya yang menyerupai Toyota Alphard, meskipun Denza D9 sepenuhnya berbasis listrik.

(can/fea)

[Gambas:Video CNN]